Minggu, 14 Maret 2010

Terms of Reference Pendidikan Dasar dan Bhakti Sosial Saka Taruna Bumi Kwartir Ranting 20.07 Kecamatan Kedung Tahun 2010

A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki banyak sekali potensi sumber daya alamnya. Hamparan sawah, kebun dan laut yang sedemikian luasnya mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Tak heran bila Indonesia selalu disoroti oleh bangsa lain akan kekayaan yang tak terhingga ini. Namun pertanyaan besar muncul manakala rakyat Indonesia diberbagai daerah mengalami kemiskinan yang semakin tahun tidak semakin berkurang.
Di kota – kota besar, di lahan – lahan subur telah tertanam gedung – gedung dan gudang – gudang yang menggenjot laju perekonomian bangsa ini hanya untuk sekelompok orang saja. Tahun demi tahun nasib industri kita tidak cukup menggembirakan. Banyak sekali pabrik yang bangkrut karena tidak mampu menghadapi persaingan termasuk industri meubel Jepara saat ini yang tinggal menghitung hari. Kita lupa akan anugerah Illahi yang diberikan kepada kita berupa lahan – lahan produktif yang sudah mengering dan tak tersentuh oleh tangan – tangan inovatif dan kreatif dari para generasi muda penerus pembangunan ini. Bayangkan hingga saat ini kita masih saja mengimpor beras dari Negara lain yang justru lahannya sangat jauh dari milik bangsa kita ini. Kok tidak malu !
Bangsa kita bangsa yang gengsi. Generasi muda sekarang perlu diketuk hati nuraninya untuk melihat masa depan, tak terkecuali generasi muda yang ada dalam Gerakan Praja Muda Karana, bersama – sama menyambut dan membangkitkan kembali semangat BACK TO NATURE. Melalui Saka Taruna Bumi ini, memfungsikan kembali Generasi Pramuka yang tangguh menuju SWASEMBADA PANGAN dan mengoptimalkan lahan dan potensi alam indonesia ini demi kesejahteraan rakyat.
Satuan Karya Pramuka (SAKA) Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.
Pendidikan Dasar dan Bhakti Sosial merupakan salah satu kegiatan bagian dari Kurikulum Saka Taruna Bumi yang memaksimalkan pengetahuan, wawasan dan skill anggota Pramuka Saka Taruna Bumi dibidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan agar mampu memaksimalkan kegiatan – kegiatan budidaya dan industri olahan untuk kemudian diaplikasikan ditengah – tengah masyarakat.

B. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah :
1. Anggota/ Calon Taruna Muda memahami dan mampu mengaplikasikan materi – materi dasar pertanian untuk kegiatan budidaya dan industri olahan hasil pertanian, terutama mengembang-kannya dalam pendidikan kepramukaan;
2. Anggota/ Calon Taruna Muda mampu mengimplementasikan kegiatan – kegiatan pertanian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar aktifitas anggota dan organisasi saka,
3. Anggota/ Calon Taruna Muda mampu memfasilitasi dan melakukan pembinaan terhadap anggota Pramuka lain ditingkat Siaga, Penggalang dan Penegak serta Pemuda untuk melaksanakan budidaya dan industri hasil olahan pertanian dengan mengoptimalkan Teknologi secara sederhana.
B. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan Diksar dan Bhakti Sosial Saka Taruna Bumi ini meliputi :
 Pemberian materi dan wawasan tentang pertanian dan kewirausahaan
 Diskusi dan Sharing untuk pengembangan skill
Dua bentuk kegiatan diatas dilaksanakan pada tanggal 1 – 3 April 2010
 Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi budidaya dan industri olahan hasil pertanian
 Bhakti Sosial dan Pendampingan kelompok masyarakat
Dua bentuk kegiatan tersebut pada tanggal 4 - 29 April 2010
 Pelantikan dan Pengukuhan Taruna Muda
Dilaksanakan pada tanggal 30 April 2010

Adapun secara garis besar materi yang akan disampaikan selama kegiatan Diksar dan Bhakti Sosial meliputi (materi terangkum dalam kurikulum terlampir) :
1. Pengetahuan Dasar Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan
2. Materi Praktik budidaya Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan
3. Materi Praktik pengolahan industri hasil pertanian
4. Materi kewirausahaan dan Kepemimpinan
5. Materi Bhakti Sosial dan pemberdayaan kelompok masyarakat

C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang ingin diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Dilaksanakannya kegiatan – kegiatan budidaya dan industri olahan hasil pertaniann oleh anggota Saka Taruna Bumi bersama – sama masyarakat dan anggota pramuka lainnya;
2. Digunakannya teknologi pertanian secara sederhana untuk kegiatan budidaya dan industri olahan pada masyarakat.
3. Terbentuknya forum komunikasi dan pusat informasi pertanian bagi dunia pendidikan, remaja, pemuda dan masyarakat umum.
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari kegiatan Pendidikan Dasar dan Bhakti Sosial ini adalah :
1. Adanya sinergisitas Penyelenggara Program, Pihak Pemerintah Daerah, Dinas terkait (Distanak, Dislutkan dan Dishutbun) dan Gerakan Pramuka.
2. Adanya antusias peserta/ anggota Saka/ Calon Taruna Muda untuk pencapaian tujuan program, kwalifikasi, kemampuan serap materi dan implementasi peserta atas materi pendidikan dasar yang diberikan;
3. Terjalinnya kesepahaman untuk melanjutkan aktifitas budidaya dan industri olahan secara lebih profesional dan bermanfaat bagi masyarakat umum, terutama untuk pendidikan pertanian.
E. Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
- Pendidikan Dasar dilaksanakan pada hari Kamis – Minggu tanggal 1 – 3 April 2010
- Bhakti Sosial dilaksanakan secara berkala (tiap akhir pekan) di tiga desa mulai tanggal 4 – 29 April 2010
- Pelantikan dan Pengukuhan Taruna Muda pada tanggal 30 April 2010
Lokasi Kegiatan
1. Pembukaan dan Pelantikan di Pendopo Kecamatan Kedung
2. Pelaksanaan Pendidikan Dasar dan kegiatan budidaya/ industri olahan di Sekretariat dan kebun hijau Saka Taruna Bumi Kecamatan Kedung di desa Jondang
3. Bhakti Sosial dilaksanakan di desa Bugel, Surodadi dan Jondang
Peserta
Peserta terdiri dari 85 anggota Saka Taruna Bumi Kedung, 35 anggota Saka Taruna Bumi Mayong dan 10 anggota Saka Taruna Bumi Kabupaten Kudus.
F. Penutup
Demikian Proposal Pendidikan Dasar dan Bhakti Sosial Saka Taruna Bumi Kwartir Ranting 20.07 Kecamatan Kedung tahun 2010. Dengan harapan semoga proposal ini dapat menjadi acuan program Diksar dan lanjutan dari kegiatan nantinya.


MANUAL ACARA
PENDIDIKAN DASAR DAN BHAKTI SOSIAL
SAKA TARUNA BUMI KWARRAN 20.07 KEDUNG TAHUN 2010
HARI/ TANGGAL WAKTU ACARA PELAKSANA
Kamis
1 April 2010
10.00 – 11.00 Peserta Datang Panitia
11.00 – 12.00 Upacara Pembukaan --- Pembina Upacara Ka Mabicab/ Bupati
12.00 – 13.00 Pemberangkatan menuju Lokasi Diksar
13.00 – 14.00 Istirahat
14.00 – 15.30 Teknik Budidaya Tanaman Pangan dan Holtikultura--Distanak
15.30 – 17.00 Teknik Budidaya Perikanan --- Dislutkan
17.00 – 19.00 Istirahat
19.00 – 20.30 Teknik Budidaya Peternakan---Distanak
20.30 – 22.00 Diskusi dan tugas mandiri
22.00 – 06.00 Istirahat

Jum’at
2 April 2010
06.00 – 08.00 Bersih diri + breakfirst
08.00 – 10.00 Teknik di Greenhouse --- Dishutbun/ BBD
10.00 – 12.00 Praktek Dasar Pembuatan Pupuk Organik---JPO Jepara
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Praktek Dasar Pembuatan Pakan Ikan---Dislutkan Jepara
15.00 – 17.00 Diskusi Terfokus---Instruktur Saka
17.00 – 19.00 Istirahat
19.00 – 21.00 Industri olahan hasil pertanian---Direktur CV. Kharisma Jaya
21.00 – 22.00 Diskusi dan Analisa Prospek---Instruktur Saka
22.00 – 06.00 Istirahat
Sabtu
3 April 2010
06.00 – 08.00 Bersih diri + Breakfirst
08.00 – 12.00 Bhakti Sosial
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 14.30 Evaluasi dan tindak lanjut
14.30 – 15.30 Penutupan Diksar---Ka Kwarcab Jepara
15.30 - ........ Sayonara


Tanggal 4 sampai dengan 30 April 2010

HARI/ TANGGAL WAKTU ACARA PELAKSANA
Setiap hari Senin – kamis jam 14.00 – 17.30 WIB
Pendampingan rutin terha-dap kelompok masyarakat Peserta Diksar dan
Bhakti Sosial STB Kedung
Setiap hari jum’at atau minggu jam 08.00 – 16.00 WIB
Pendampingan rutin terha-dap kelompok masyarakat Peserta Diksar dan
Bhakti Sosial STB Kedung
Jum’at, 30 April 2010
Pelantikan Taruna Muda Saka Taruna Bumi Kecama-tan Kedung, Kecamatan
Mayong dan Kab. Kudus Pimpinan Saka Taruna Bumi Kwarcab Jepara

SISTEM PENDIDIKAN DAN KURIKULUM SAKA TARUNA BUMI KWARTIR RANTING 20.07 KECAMATAN KEDUNG

BAB I
PENDAHULUAN

Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

BAB II
SISTEM PENDIDIKAN DAN KRIDA

A. Sistem Pendidikan Saka Taruna Bumi
1. Kerangka Umum Kurikulum Pendidikan
1.1. Satuan Pendidikan Kepramukaan
Bidang Pendidikan Cakupan
Wawasan Kepramukaan Pengetahuan secara umum tentang kepramukaan yakni meliputi sistem pendidikan kepramukaan, AD ART, Sejarah Pramuka, Organisasi Pramuka, Implementasi Tri Satya dan Dasa Dharma, serta wawasan umum terkini kepramukaan.
Teknik Kepramukaan Merupakan ketrampilan utama yang harus dimiliki oleh setiap anggota pramuka yang meliputi teknik baris berbaris, berkemah, pionering, semboyan, halang rintang, menaksir, dan survival.
Kepemimpinan Adalah kemampuan untuk pengembangan diri sebagai upaya mempersiapkan diri bermasyarakat baik kemampuan berkomunikasi, berdiskusi, mengorganisir dan memimpin orang lain, mediasi persoalan, problem solving dan memfasilitasi pertemuan dengan kelompoknya.
Kecakapan Umum Adalah kecakapan sebagaimana yang disyaratkan dalam buku Syarat Kecakapan Umum (SKU) baik ditingkat Penggalang, Penegak (Bantara dan Laksana) maupun Pandega
Kecakapan Khusus Adalah kecakapan khusus sebagaimana SK Kwarnas yang terkait dengan SKK dan TKK.

1.2. Satuan Pendidikan Kesakaan
Bidang Pendidikan Cakupan
Pengantar Saka Taruna Bumi Pengetahuan saka secara secara umum serta saka taruna bumi secara khusus, termasuk aturan – aturan terbentuknya saka, struktur organisasi, sistem pendidikan, sistem komando, dll.
Pertanian Dasar Adalah materi praktis tentang pertanian, meliputi manajemen tanah, identifikasi budidaya pertanian, agrobisnis, dll.
Persiapan Budidaya Meliputi persiapan lahan dan media/ kandang dan kolam serta materi – materi alternatif dan inovatif
Teknik Budidaya Adalah teknik – teknik budidaya untuk tanaman pangan, perkebunan, holtikultura, perikanan dan peternakan.
Perawatan Kesehatan Berbagai masalah yang dihadapi berbenturan dengan hama dan penyakit dan cara penanggulangannya
Manajemen dan Pencatatan Adalah mekanisme kerja secara profesional denga menggunakan administrasi dan pencatatan yang mampu memberikan analisis secara ilmiah
Pasca Panen dan Pemasaran Adalah upaya untuk memperoleh hasil dan tujuan dari sistem pendidikan/ kurikulum ini serta menggerakkan daya dan pikiran kemudian untuk melakukan manajemen pemasaran yang prospektif
Kewirausahaan Adalah semangat dan penguasaan secara menyeluruh untuk mendapatkan anggota saka yang memiliki kemandirian dan daya saing tinggi tinggi untuk mengelola usahanya menjadi bagian dari kehidupan sehari – harinya.
2. Sistem Pengembangan Pendidikan
2.1. Kedisiplinan, Pantang Menyerah dan Sustainable
2.2. Optimalisasi Sumberdaya
2.3. Kemandirian dan Kewirausahaan
2.4. Pemberdayaan
2.5. Jaringan dan Kerjasama

B. Krida dan Kurikulum Pendidikan
1. Krida Tanaman Pangan
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan lahan dan media tanam alternatif
b. Mampu melakukan teknik pembenihan dan pembibitan
c. Mampu melakukan pemupukan dan membuat pupuk sendiri (organik)
d. Mampu mempertahankan kehidupan tanaman secara subur minimal 45 hari terhitung sejak tumbuhnya benih.
e. Mampu melakukan pencatatan / rekam perawatan tanaman
f. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah pertanian dengan menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan tanaman hingga panen dengan sistem pengendalian hama terpadu
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit tanaman serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan pertanian tanaman pangan
d. Mampu melakukan pemanenan dan pemulihan lahan pasca panen
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri tanaman pangan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah pertanian dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil pertanian
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil pertanian menjadi kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya
f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala sederhana

2. Krida Tanaman Perkebunan
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan lahan dan media tanam alternatif
b. Mampu melakukan teknik pembibitan
c. Mampu memelihara kesuburan tanah pada TBM
d. Mampu melakukan pemupukan dan membuat pupuk sendiri (organik)
e. Mampu mempertahankan kehidupan tanaman secara subur minimal 45 hari terhitung sejak tumbuhnya benih.
f. Mampu melakukan Sensus Tanaman Produksi
g. Mampu melakukan pencatatan / rekam perawatan tanaman
h. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah perkebunan dengan menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan tanaman hingga panen atau selama satu tahun berturut – turut untuk tanaman keras
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit tanaman serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan perkebunan
d. Mampu melakukan pemanenan dan pemulihan lahan pasca panen
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri perkebunan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah perkebunan dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perkebunan
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil perkebunan menjadi kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya
k. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala sederhana

3. Krida Tanaman Holtikultura
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan lahan dan media tanam alternatif
b. Mampu melakukan teknik pembibitan dan perbanyakan bibit
c. Mampu melakukan pemupukan dan membuat pupuk sendiri (organik)
d. Mampu mempertahankan kehidupan tanaman secara subur minimal 45 hari terhitung sejak tumbuhnya benih.
e. Mampu membudidayakan tanaman secara hidroponik
f. Mampu melakukan pencatatan / rekam perawatan tanaman
g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah perkebunan dengan menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan tanaman hingga panen atau selama satu tahun berturut – turut untuk tanaman keras
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit tanaman serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan pertanian holtikultura
d. Mampu melakukan pemanenan dan pemulihan lahan pasca panen
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri holtikultura, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah tanaman holtikultura dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perkebunan
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil tanaman holtikultura menjadi kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya
f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala sederhana

4. Krida Peternakan
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan kandang dan memilih bibit ternak
b. Mampu memproduksi dan mengawetkan pakan ternak/ ransum
c. Mampu memberikan pakan dan mempertahankan kondisi ternak sehat/ subur 45 hari terhitung sejak didatangkannya bibit.
d. Mampu menetaskan telur (unggas)
e. Mampu membibitkan ternak (unggas dan aneka ternak)
f. Mampu melakukan pencatatan / rekam peternakan
g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah peternakan dengan menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan ternak hingga panen atau selama satu tahun berturut – turut untuk ternak ruminansia
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit ternak serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan dan teknologi peternakan
d. Mampu melakukan pemanenan
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri peternakan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah peternakan dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil peternakan
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Peternak/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil peternakan menjadi kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya
f. Mampu memberdayakan peternak/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala sederhana

5. Krida Perikanan
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan wadah/ kolam budidaya ikan
b. Mampu memilih dan menyiapkan bibit/ induk ikan
c. Mampu memproduksi dan mengawetkan pakan ikan
d. Mampu melakukan pemijahan, pendederan dan pembesaran ikan
e. Mampu memberikan pakan dan mempertahankan kondisi ikan sehat selama 45 hari terhitung sejak didatangkannya bibit/induk.
f. Mampu melakukan pencatatan / rekam perikanan
g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah prikanan dengan menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan ikan hingga panen atau selama satu tahun berturut – turut untuk ikan besar/ ikan umur panjang.
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit ikan serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan dan teknologi perikanan
d. Mampu melakukan pemanenan
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri perikanan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah perikanan dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perikanan
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil perikanan menjadi kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya
f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala sederhana

BAB III
T A R U N A

A. Persyaratan Calon Taruna
1. Anggota Pramuka yang telah berusia minimal 14 dan maksimal 17 tahun
2. Aktif di Gugus depannya dengan melampirkan surat keterangan yang diketahui oleh pembina gugus depan masing – masing
3. Mengisi formulir dan kontrak belajar
4. Sanggup menyelesaikan SKU Penegak Bantara sebelum diterima menjadi Taruna
5. Sanggup mengikuti pendadaran pengambilan bed saka

B. Tingkatan Taruna
1. Calon Taruna (Catar)
Calon Taruna adalah anggota saka Taruna Bumi yang telah mengikuti pendadaran dan pengambilan Bed Saka dan aktif mengikuti latihan rutin untuk memenuhi persyaratan menjadi Taruna Muda
2. Taruna Muda (Staff/Karyawan)
Adalah peserta didik yang telah dinyatakan memenuhi kemampuan menjadi Taruna Muda pada Pendadaran/ Diklat Dasar, serta aktif mengikuti kegiatan latihan rutin untuk pemenuhan persyaratan menjadi Taruna Madya serta mengikuti beberapa Diklat Kepemimpinan dan Diklat Khusus.
3. Taruna Madya (Manager)
Adalah peserta didik yang telah dinyatakan memenuhi kemampuan menjadi Taruna Madya pada Pendadaran/ Diklat Lanjutan, serta masih aktif mengikuti kegiatan pembinaan dan proyek dalam latihan rutin untuk memenuhi persyaratan menjadi Tarunan Utama serta mengikuti beberapa Diklat Kepememimpinan dan Diklat Khusus.
4. Taruna Utama (Direktur)
Adalah peserta didik yang telah dinyatakan purna pendidikan setelah lulus dalam Pendadaran/ Diklat Utama. Secara umum Taruna Utama memiliki badan usaha sendiri baik secara mikro, kecil, menengah maupun besar yang mampu bersaing dan berdaya guna ditengah – tengah masyarakat.
Taruna Utama dapat sekaligus menjadi instruktur bila yang bersangkutan menginginkan, agar terwujud sistem pengkaderan yang handal dan berkwalitas.

C. Organisasi
1. Dewan Kerja Saka
Dewan Kerja Saka secara administratif melakukan aktifitas – aktifitas pencatatan, agenda harian, dan koordinasi anggota secara keseluruhan.
Dewan Kerja Saka tidak memiliki kewenangan secara luas dalam menentukan kebijakan kurikulum, kecuali anggota Dewan Saka telah memenuhi tingkatan Taruna dalam kesakaan.
2. Komisaris
Organisasi yang terdiri dari Pamong Saka, Instruktur, dan praktisi pertanian yang memiliki kewenangan melakukan sistem pendidikan dan pemberlakuan kurikulum pada anggota saka/ Taruna Saka
3. Direksi
Organisasi yang terdiri dari Taruna Utama yang memiliki agenda melaksanakan kebijakan kurikulum kesakaan dari Komisaris, serta melakukan kebijakan agenda – agenda pengelolaan Badan Usaha yang melibatkan Taruna dibawahnya
4. Divisi
Organisasi yang terdiri dari Taruna Madya yang memiliki agenda melaksanakan kebijakan kurikulum dari Komisaris, serta melakukan kebijakan dari Direksi atas agenda – agenda pengelolaan Badan Usaha yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Unit Kerja
Adalah organisasi yang dibentuk oleh beberapa anggota Taruna Muda dengan melibatkan Calon Taruna dalam melakukan beberapa program/ proyek tertentu sesuai dengan bidangnya.
6. Panitia
Adalah tim yang dibentuk oleh Dewan Kerja Saka bersama Komisaris untuk melakukan tugas – tugas tertentu yang bersifat monumental, event dan kegiatan jangka pendek.
7. Kelompok Kerja
Adalah organisasi sementara yang dibentuk untuk menyamakan persepsi dan tugas kurikulum dengan agenda pribadi dan kekompakan kerja yang dibentuk oleh calon Taruna dengan komposisi maksimal 6 Catar.

D. Senioritas dan Sistem Komando
1. Senioritas
Peserta didik pada jenjang Taruna Muda, Taruna Madya dan Taruna Utama berhak mendapatkan Senioritas dengan sebutan Staff untuk Taruna Muda, Manager untuk Taruna Madya dan Direktur untuk Taruna Utama.
2. Sistem Komando
Sistem komando mulai diberikan jika Taruna telah memimpin sebuah organisasi mulai dari unit kerja, divisi dan direksi. Tanda komando berbentuk tali komando dengan warna merah untuk pimpinan unit kerja (Staff), kuning untuk pimpinan divisi (Manager) dan hitam untuk pimpinan direksi (Direktur).

E. Kode Etik dan Disiplin Taruna
1. Kode Etik Taruna
2. Disiplin Taruna

F. Diklat Kepemimpinan dan Diklat Khusus Taruna
1. Diklat Dasar
2. Diklat Lanjutan
3. Diklat Utama
4. Diklat Kewirausahaan
5. Diklat Agrobisnis
6. Diklat Manajemen
7. Diklat Pengelolaan Proyek
8. Diklat Khusus (Diklatsus) Budidaya, Industri Olahan dan Pemasaran







BAB IV
SYARAT DAN TANDA TINGKATAN, SENIORITAS DAN KECAKAPAN

A. Syarat dan Tanda Tingkatan
1. Taruna Muda
Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda seorang Calon Taruna harus mampu :
a. Mampu menyelesaikan SKU Penggalang Terap atau SKU Penegak Bantara dan minimal memiliki 5 buah SKK kepramukaan
b. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Muda sesuai dengan krida yang diambil.
c. Mampu melakukan 4 budidaya. 2 budidaya wajib sesuai krida, dan 2 budidaya pilihan dari :
- Budidaya Ikan Besar/ Indukan. Minimal 2 pasang untuk ikan budidaya, dan minimal 1 untuk sejenis ikan langka (arwana, kura-kura, buaya, dll)
- Budidaya Ikan kecil/ bibit. Minimal 20 ekor untuk ikan budidaya, lele, gurame, nila, patin, belut, dll. dan minimal 15 ekor untuk ikan hias, cupang, koki, manfesh, badut, dll.
- Budidaya rumput laut. Minimal 1 meter persegi.
- Budidaya Ternak ruminansia. Minimal 1 ekor untuk sapi, kerbau, kambing dan ternak besar lainnya.
- Budidaya Unggas. Minimal 2 pasang untuk ayam, bebek, dan burung budidaya.
- Budidaya Aneka Ternak. Minimal 1 rumpun untuk lebah, minimal 1 pasang untuk kelinci, lainnya menyesuaikan.
- Budidaya Ternak kecil. Minimal 100 ekor untuk cacing, jangkrik, dan bekicot. minimal 20 untuk tokek dan kodok, lainnya menyesuaikan.
- Budidaya Tanaman Pangan. Untuk Padi minimal 50 rumpun, untuk Jagung dan ubi minimal 20 tanaman, untuk kacang minimal 30 tanaman, dan lainnya menyesuaikan.
- Budidaya Tanaman Perkebunan. Untuk jangka panjang minimal 10 tanaman, untuk semusim 20 tanaman, lainnya menyesuaikan
- Budidaya Tanaman Obat minimal 30 tanaman.
- Budiadaya Tanaman Buah. Untuk jangka panjang 10 tanaman, untuk semusim/ jangka pendek 20 tanaman.
- Budidaya Tanaman Sayuran. Minimal 30 tanaman.
- Budidaya Tanaman Hias. Minimal 20 tanaman.
d. Mampu melakukan 2 jenis proses pembuatan industri olahan sederhana serta pengemasannya/ cara hidangan dari :
- Industri olahan makanan. Minimal 1 porsi untuk makanan tidak tahan lama. Minimal ½ kg untuk makanan kering, atau ½ liter untuk makanan olahan cair.
- Industri olahan minuman. Minimal 3 gelas/ mangkok untuk minuman tidak tahan lama, Minimal 1 liter untuk minuman yang tahan lama.
- Industri olahan mentah, minimal 1 liter atau 1 kg.
- Industri olahan pakan ikan dan ternak unggas minimal 1 kg.
- Industri olahan pakan ternak/ransum ruminansia minimal 5 kg.
- Industri olahan untuk bahan pakan minimal 1 kg
- Industri olahan untuk kebutuhan rumah tangga minimal 10 buah untuk ukuran kecil dan minimal 2 buah untuk ukuran besar

2. Taruna Madya
Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya, seorang Taruna Muda harus :
a. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Madya sesuai dengan krida yang diambil.
b. Melakukan lanjutan budidaya yang dilaksanakan di tingkatan taruna Muda dengan mengoptimalkan administrasi dan manajemen. Serta melanjutkan budidaya dengan volume 5 kali lipat dari Taruna Muda bersama dengan Calon Taruna binaannya minimal 2 orang dan maksimal 4 orang dalam unit kerja yang dibentuknya.
c. Melakukan lanjutan industri olahan hasil dan limbah pertanian dengan sistem manajemen minimal 4 proyek dengan produk yang dapat dijual atau bernilai ekonomis dengan unit kerja yang dibentuknya. Target hasil minimal 5 kg/ 5 liter sekali produksi.
d. Mengikuti minimal 1 kali diklat kepemimpinan dan minimal 1 kali diklat khusus.

3. Taruna Utama
Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Utama, seorang Taruna Madya harus :
a. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Utama sesuai dengan krida yang diambil.
b. Mampu merencanakan, mendirikan dan manajemen badan usaha yang dibentuknya secara sendiri maupun bersama Taruna Madya lain, maksimal 3 orang.
c. Melakukan kegiatan budidaya atau industri olahan berskala besar, minimal 1 jenis usaha berskala home industri dengan aktifitas rutin setiap hari dan telah berjalan minimal 6 bulan.
d. Mengangkat minimal 2 karyawan dengan standar upah lokal.
e. Melakukan akses untuk permodalan/ investasi, pemasaran dan kerjasama serta strategi pengembangan usaha.
f. Mengikuti minimal 3 kali diklat kepemimpinan dan minimal 3 kali diklat khusus.

B. Syarat dan Tanda Senioritas
1. Direktur
Syarat
Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di tingkat Taruna Utama dengan telah memiliki badan usaha sendiri (UD, PD, CV, PT, Koperasi) beserta perijinannya.
Badan usaha yang dikelolanya memiliki prospek bagus dan berjalan maksimal satu bulan setelah pendadaran/ Diklat Utama.
Tanda
Tanda seorang Direktur adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan Diklat, Tanda Diklat khusus. Tanda – tanda tersebut ditempelkan di seragam pramuka lengkap. Tali komando warna hitam di bahu kiri dengan pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diktama (bintang tiga) diletakkan diatas saku kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/ kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda Diktama.
Tanda lain direktur adalah pin/ bros direktur yang dapat dipakai pada saat menggunakan pakaian bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku dan diselipkan pada dasi dengan warna kuning keemasan bertuliskan ”director”
2. Manager
Syarat
Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di tingkat Taruna Madya dengan telah menjadi seorang Manager di sebuah badan usaha (UD, PD, CV, PT, Koperasi) milik dari Taruna Utama atau Badan Usaha Persekutuan lain.
Bidang usaha yang ditanganinya memiliki prospek bagus dan berjalan maksimal satu bulan setelah pendadaran/ Diklat Lanjutan.
Tanda
Tanda seorang Manager adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan Diklat, Tanda Diklat khusus. Tanda – tanda tersebut ditempelkan di seragam pramuka lengkap. Tali komando warna Kuning di bahu kiri dengan pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diklanjut (bintang dua) diletakkan diatas saku kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/ kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda Diktama.
Tanda lain Manager adalah pin/ bros manager yang dapat dipakai pada saat menggunakan pakaian bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku dan diselipkan pada dasi dengan warna kuning keemasan bertuliskan ”manager”

3. Staff
Syarat
Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di tingkat Taruna Muda dengan telah memiliki menjadi seorang karyawan/ staff di sebuah badan usaha (UD, PD, CV, PT, Koperasi) milik dari Taruna Utama atau Badan Usaha Persekutuan lain serta atas manajemen dari Taruna Madya.
Bidang usaha yang ditanganinya memiliki prospek bagus dan berjalan maksimal satu bulan setelah pendadaran/ Diklat Dasar.
Tanda
Tanda seorang Manager adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan Diklat, Tanda Diklat khusus. Tanda – tanda tersebut ditempelkan di seragam pramuka lengkap. Tali komando warna Merah di bahu kiri dengan pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diksar (bintang satu) diletakkan diatas saku kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/ kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda Diktama.
Tanda lain saff/ karyawan adalah pin/ bros staff yang dapat dipakai pada saat menggunakan pakaian bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku dan diselipkan pada dasi dengan warna kuning keemasan bertuliskan ”staff”

C. Syarat dan Tanda Kecakapan
1. Kecakapan Umum
SKU dan TKU yang digunakan disini adalah sesuai dengan SK Kwarnas, yakni TKU Bantara dan Laksana untuk tingkat Penegak, Pandega untuk Pandega, serta Terap untuk Penggalang.
Catatan. Bagi Penggalang yang ketika masuk menjadi anggota Saka, pada saat pengambilan Bed, sementara bed saka belum dapat dipakai sebelum yang bersangkutan masuk ke tingkat penegak. Dan selama itu pula anggota tersebut masih tingkatan CATAR.
2. Kecakapan Khusus
SKK dan TKK yang digunakan disini sesuai dengan SK Kwarnas, dan SKK dan TKK yang dikeluarkan oleh Saka Taruna Bumi sendiri.

BAB V
BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar
1. Calon Taruna ke Taruna Muda sebanyak 42 jam pelajaran dengan batas minimal penyelesaian studi 1,5 bulan dan maksimal 3 bulan
a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 10 jam pelajaran
b. Materi Dasar Pertanian sebanyak 20 jam pelajaran
c. Praktek Budidaya dan Industri Olahan 12 jam praktek terfokus
2. Calon Taruna ke Taruna Madya sebanyak 54 jam pelajaran dengan batas minimal penyelesaian studi 2,5 bulan dan maksimal 8 bulan
a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 6 jam pelajaran
b. Materi Kewirausahaan dan manajemen praktek Budidaya serta Industri Olahan 20 jam praktek terfokus
c. Materi tingkat lanjut Pertanian sebanyak 24 jam pelajaran
d. Praktek Kerja Lapangan dan Pembuatan Proposal Usaha 4 jam
3. Calon Taruna ke Taruna Utama sebanyak 62 jam pelajaran dengan batas minimal penyelesaian studi 4 bulan dan maksimal 15 bulan
a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 2 jam pelajaran
b. Materi Kewirausahaan dan manajemen Usaha Budidaya serta Industri Olahan 12 jam praktek terfokus
c. Materi tingkat utama Pertanian sebanyak 18 jam pelajaran
d. Praktek Kewirausahaan dan Pembuatan Karya Ilmiah 30 jam pelajaran
Adapun sebaran Materi Pelajaran tiap tingkatan disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi terbaru yang diputuskan dan menjadi kewenangan Komisaris yang akan diterbitkan setiap tahun pelajaran baru.

B. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum ini mengacu pada metode klasikal, kelompok terarah, diskusi terfokus, tugas mandiri/ kelompok, penanganan proyek dan praktek lapangan maupun kewirausahaan.
Metode Klasikal, adalah model pembelajaran terarah dengan pemberi materi diruang kelas dengan difasilitasi narasumber, instruktur maupun pakar/ ahli/ praktisi pertanian.
Metode Kelompok Terarah adalah pelaksanaan pembelajaran tertentu pada satu atau lebih kelompok yang difasilitasi oleh ketua kelompok atas bimbingan instruktur atas kebijakan komisaris.
Metode Diskusi Terfokus adalah sistem pembelajaran untuk membahas suatu permasalahan/ problem yang didiskusikan oleh anggota bersama anggota lainnya maupun bersama anggota masyarakat.
Tugas Mandiri dan Tugas Kelompok adalah tugas yang diberikan oleh instruktur untuk kemudian dikerjakan secara pribadi maupun kelompok dan diselesaikan sesuai dengan target.
Penanganan Proyek adalah metode pembelajaran untuk belajar bertanggung jawab dan berwirausaha atas proyek yang diusulkannya sendiri atau bersama anggota lainnya dengan bimbingan instruktur.
Praktek Lapangan atau praktek kewirausahaan adalah kegiatan praktikum yang dilaksanakan di suatu badan usaha, home industri, koperasi, maupun kelompok usaha bidang pertanian, perikanan, peternakan dan industri olahan hasil pertanian.

C. Target dan Sertifikasi
Bagi calon Taruna dan Taruna yang memenuhi target atas beban belajar akan diberikan sertifikat keikutsertaan dan bukti kelulusan yang kemudian akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelantikan sesuai dengan tingkatan masing - masing


BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

A. Penerimaan Calon Taruna
Penerimaan Calon Taruna mulai Tahun Pelajaran 2010 dilaksanakan setiap bulan Mei dan Nopember (dua kali setahun) dengan memprioritaskan siswa akhir tingkat SMP/MTs (kelas IX) dan Kelas X Semester I untuk tingkat SMA/MA/SMK.
B. Pembekalan / Orientasi Calon Taruna
Pembekalan dilaksanakan bulan Juni dan Desember
C. Pengambilan Bed
Pengambilan Bed dilaksanakan satu bulan setelah pelaksanaan Pembekalan/ Orientasi yakni bulan Agustus dan Februari
D. Latihan Rutin Kesakaan
Dilaksanakan secara rutin tanpa mengenal libur, kecuali Taruna yang bersangkutan menyatakan cuti sementara.
E. Pelaksanaan Pendidikan Dasar
Dilaksanakan bulan Agustus - Oktober dan Februari - April
F. Pelaksanaan Pendidikan Lanjutan
Dilaksanakan bulan Oktober – Januari dan bulan April - Juli
G. Pelaksanaan Pendidikan Utama
Pelaksanaannya menyesuaikan
H. Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan dan Khusus
Pelaksanaannya menyesuaikan